Ngaji Itu dengan bertalaqqi

Selasa, 27 Mei 2014

Muslim Dahulu Manusia Pertama Yang Terbang




Seratus sepuluh tahun yang silam, tanggal 17 Desember 1903. Hari sudah pukul 10:35 waktu setempat, tapi udara di Kitty Hawk, North Carolina, AS, begitu dingin. Dua bersaudara, Orville Wright dan Wilbur Wright, berusaha menerbangkan pesawat terbang ciptaan mereka, Wright Flyer, untuk pertama kali.
Pesawat Wright Flyer, yang kini lebih dikenal sebagai Kitty Hawk, sanggup mengangkasa selama 12 detik sejauh 4 mil atau kira-kira 6,4 kilometer. Sangat singkat menurut ukuran penerbangan di masa sekarang, namun peristiwa ini dianggap sebagai penerbangan pesawat yang pertama dalam sejarah manusia.
Faktanya tidak demikian. Sekitar seribu tahun sebelum Wright Bersaudara, beberapa ilmuwan telah mencoba menjadi manusia pertama yang mampu terbang. 
Namun begitu, percobaan Wright Bersaudara dapat dikategorikan sebagai ‘penerbangan bermesin pertama’. Percobaan ini juga membuka jalan bagi penerbangan massal seperti kita jumpai sekarang.
Hezarfen Ahmet Celebi (1609-1640), ilmuwan Turki yang hidup pada masa kekuasaan Sultan Murat IV, telah melakukan percobaan glider flight beberapa kali. Ia terbang dari Menara Galata di sisi pantai Selat Bosphorous ke pantai lain di sisi kota Istanbul. Jauhnya 1,5 km. Ia berhasil mendarat dengan baik dan menjadikan upaya ini sebagai penerbangan terkendali pertama.


Lebih awal dari Hezarfen ada Abbas ibnu Firnas. Muslim Spanyol ini pada tahun 875 Masehi terbang dari sebuah bukit dengan glider yang ia ciptakan. Ia mengundang penduduk Kordoba untuk menyaksikannya terbang. Ia berhasil menempuh jarak cukup jauh namun pendaratannya kurang mulus dan menyebabkan tulang punggungnya patah. Abbas ibnu Firnaz kemudian menyadari bahwa ia keliru dalam mendesain ‘ekor’ pesawat glider-nya.
Kira-kira 23 tahun sebelum Abbas, ilmuwan muslim Spanyol lainnya bernama Armen Firmann berusaha terbang dari sebuah menara di Kordoba dengan menggunakan ‘pakaian bersayap’. Ia selamat dengan luka tidak serius. Penemuannya disebut sebagai penggunaan parasut pertama oleh manusia, lantaran desainnya yang menyerupai parasut di masa modern.
Abbas ibnu Firnaz telah 600 tahun mendahului Leonardo da Vinci maupun Roger Bacon dalam membuat prototipe pesawat dan bahkan mencoba menerbangkannya. Kontribusi penting Abbas ibnu Firnaz diakui oleh dunia Barat baru-baru ini saja. Dalam sebuah pameran tentang sejarah penerbangan pada tahun 2000 di University of Houston, AS, peran Abbas dibicarakan: “Kita belajar bahwa manusia telah terbang sejak 1.000 tahun yang silam.” (su)


Sumber: Mizan.com

0 komentar:

Popular Posts

My Blog List