Alhamdulillah bikullihal, wahai saudaraku mari kita renungkan cerita di bawah ini bersama :
1.Berbicara Dengan Kalimat Al-Qur’an
Abdullah bin Mubarak berkata, “Saya telah melakukan
haji ke Baitullah Al-Haram, dan berziarah ke kubur nabi SAW. Ketika saya
sedang di jalan; ada rombongan kaum lewat. Saya mengamati mereka satu persatu.
Ternyata ada wanita tua, yang busana dan kerudungnya berbahan wool.
Saya mengucapkan ‘Assalamu alaika warahmatullahi
wabarakatuh’ padanya.
Dia membaca
ayat ‘{سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ} [يس: 58]’. Artinya ‘Salam, ucapan dari Tuhan yang
Maha penyayang’.
Saya berkata
‘semoga Allah menyayang kau. Bagaimana keadaan kau di tempat ini?’.
Dia membaca
ayat ‘{مَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ}
[الأعراف: 186]’. Artinya
‘Barangsiapa disesatkan oleh Allah, maka tiada yang membimbing dia’.
Saya jadi
tahu, berarti dia orang tersesat jalan. Saya bertanya ‘kau akan kemana?’.
Dia membaca
ayat ‘{سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا
مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى} [الإسراء: 1]’. Artinya ‘Maha Suci yang telah
menjalankan hambaNya, di waktu malam, dari Masjidil-Haram ke Masjidil-Aqsha’.
Saya jadi
tahu, bahwa dia telah selesai haji, dan akan pulang ke Masjidil-Aqsha
(Baitul-Maqdis). Saya bertanya ‘kau telah hilang berapa lama di sini?’.
Dia membaca
ayat ‘{ثَلَاثَ لَيَالٍ سَوِيًّا} [مريم: 10]’. Artinya ‘tiga malam sempurna’.
Saya
bertanya ‘kau tidak membawa persediaan makanan?’.
Dia membaca
ayat ‘{هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ} [الشعراء: 79]’. Artinya ‘Dia yang memberi makan dan
memberi minum, pada saya’.
Saya
bertanya ‘kau waudhu dengan apa? (Tidak membawa air?)’.
Dia membaca
ayat ‘{فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا
طَيِّبًا} [النساء: 43]’.
Artinya ‘Jika kalian tidak menjumpai air, maka tayamumlah dengan debu (wajah
bumi) yang baik!’.
Saya
menawarkan ‘saya membawa makanan, apa kau mau makan?’.
Dia membaca
ayat ‘{ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ }
[البقرة: 187]’. Artinya ‘Lalu
sempurnakan puasa-puasa hingga malam!’.
Saya berkata
‘ini bukan bulan Romadhan’.
Dia membaca
ayat ‘{وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ
تَعْلَمُونَ} [البقرة: 184]’.
Artinya ‘Dan jika kalian berpuasa, lebih baik untuk kalian, jika kalian telah
tahu’.
Saya
bertanya ‘kenapa bahasamu tidak sama, dengan bahasa saya?’.
Dia membaca
ayat ‘{مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ
رَقِيبٌ عَتِيدٌ} [ق: 18]’.
Artinya ‘dia tidak melafalkan ucapan sedikit-pun, kecuali di sisi dia, ada
Raqib dan Atid’.
Saya
bertanya ‘kau ini, orang yang bagaimana?’.
Dia membaca
ayat ‘{وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ
السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا} [الإسراء: 36]’. Artinya ‘Dan jangan mengikuti yang kau
tidak memiliki ilmunya! Sungguh pendengaran, pandangan, dan penglihatan,
semuanya itu, akan ditanya tentang ilmu’.
Saya berkata
‘sungguh saya telah melakukan kesalahan. Maka pastikan, maafkan saya’.
Dia membaca
ayat ‘{ لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ
اللَّهُ لَكُمْ } [يوسف: 92]’.
Artinya ‘Kau tak perlu menyalahkan-diri. Semoga Allah mengampuni pada kau’.
Saya
menawarkan ‘apa kau mau naik unta saya? Agar kau bisa menyusul rombonganmu?’.
Dia membaca
ayat ‘{وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ
اللَّهُ} [البقرة: 197]’.
Artinya ‘Dan yang kau lakukan, berupa kebaikan, maka Allah mengetahui’.
Saya
mendekamkan unta, agar dia naik.
Dia membaca
ayat ‘{قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ
أَبْصَارِهِمْ} [النور: 30]’.
Artinya ‘Katakan pada kaum Iman, agar mereka meredakan sebagian pandangan
mereka!’.
Saya
meredamkan pandangan dari dia, dan berkata ‘naiklah!’.
Saat dia
naik; unta lari, hingga pakaian dia robek. Dia membaca ayat ‘{ وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ
أَيْدِيكُمْ} [الشورى: 30]’.
Artinya ‘Dan yang menimpa kalian, berupa musibah, maka karena ulah
tangan-tangan kalian’.
Saya berkata
‘sabar! Akan saya ikat dulu!’.
Dia membaca
ayat ‘{فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ} [الأنبياء: 79]’. Artinya ‘Maka Kami memberi kefahaman
hukum pada Sulaiman’.
Setelah unta
saya ikat, saya berkata ‘silahkan naik!’.
Dia membaca
ayat ‘{سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا
كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ} [الزخرف: 13،
14]’. Artinya ‘Maha Suci yang
telah menundukkan (unta) ini untuk kami. Sejak dulu kami tidak bisa menundukkan
dia. Dan sungguh kami akan kembali pada Tuhan kami’.
Saya
memegang tali kendali, dan berjalan cepat, sambil berteriak.
Dia membaca
ayat ‘{ وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ
صَوْتِكَ} [لقمان: 19]’.
Artinya ‘Dan sedanglah di dalam jalanmu! Dan redakan sebagian suaramu!’.
Saya
berjalan pelan-pelan, sambil bernyanyi.
Dia membaca
ayat ‘{فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ} [المزمل:
20]’. Artinya ‘Maka bacalah
yang mudah, bagian dari Al-Qur’an!’.
Saya berkata
‘niscaya kau, benar-benar telah diberi kebaikan, yang sangat banyak’.
Dia membaca
ayat ‘{وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ}
[البقرة: 269]’. Artinya ‘Namun
tidak mendapatkan peringatan, kecuali kaum yang memiliki akal budi yang sehat’.
Di tengah
perjalanan, saya bertanya ‘apa kau bersuami?’.
Dia membaca
ayat ‘{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَسْأَلُوا
عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ} [المائدة: 101]’. Artinya ‘Hai kaum Iman! Jangan
menanyakan beberapa sesuatu yang jika dijelaskan, maka menyusahkan pada
kalian!’.
Mulai sejak
itu, hingga dia bertemu rombongannya, saya tidak berbicara padanya. Kecuali
satu pertanyaan ‘ini rombongan kau. Apakah kau memiliki sesuatu yang di sana?’.
Dia membaca
ayat ‘{الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا} [الكهف: 46]’.
Artinya ‘Harta dan anak, perhiasan kehidupan dunia’.
Setelah
tahu, dia memiliki anak, saya bertanya ‘apa pekerjaan mereka di dalam hajian
ini?’.
Dia membaca
ayat ‘{وَعَلَامَاتٍ وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ}
[النحل: 16]’. Artinya ‘Dan
beberapa tanda. Dan mereka mendapat petunjuk dengan bintang’.
Setelah tahu
anak-anak dia menjadi muthawif, saya membawa dia pada beberapa posko.
Saya berkata ‘ini beberapa posko. Siapa yang bisa saya hubungi sehubungan
kau?’.
Dia membaca
ayat ‘{وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا}
[النساء: 125]. {وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا } [النساء: 164]. {يَا يَحْيَى
خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ } [مريم: 12]’.
Artinya ‘Dan Allah telah menjadikan Ibrahim sebagai Idola. Dan Allah telah
berdialog dengan Musa secara nyata. Hai Yahya! Ambillah Kitab ini dengan
kuat!’.
Setelah saya
berteriak ‘Hai Ibrahim! Hai Musa! Hai Yahya!’; beberapa pemuda berwajah tampan,
bagaikan bulan, bermunculan. Setelah mereka duduk; dia membaca ayat ‘{فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ
فَلْيَنْظُرْ أَيُّهَا أَزْكَى طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ} [الكهف:
19]’. Artinya ‘Maka
utuslah seorang kalian! Agar membawa uang perak kalian ini, menuju kota!
Hendaklah dia mengecek, mana yang lebih suci makanannya! Hendaklah dia datang
pada kalian! Membawa sebagian rizqi tersebut!’.
Seorang
mereka pergi untuk membeli makanan, untuk dihidangkan pada saya.
Dia membaca
ayat ‘{كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ
فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ} [الحاقة: 24]’. Artinya ‘Makan dan minumlah, dengan enak! Karena yang telah
kalian lakukan, di hari-hari yang telah lewat!’.
Saya
menjawab ‘saya menyatakan haram, menikmati hidanganan ini! Kecuali jika kalian
mau memberi tahu saya, tentang wanita ini!’.
Mereka
menjawab ‘ini ibu kami. Telah 40 tahun, tidak berbicara, kecuali dengan kalimat
Al-Qur’an. Karena takut salah, yang berakibat dimurkai oleh Arrohman. Maha Suci
yang berkuasa melakukan KehendakNya’.
Saya membaca
ayat ‘{ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ
وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ} [الحديد: 21]’. Artinya ‘Itulah Keutamaan Allah yang diberikan pada orang
yang Dia kehendaki. Allah Pemilik Keutamaan yang Maha Agung’.”
hadistnya :
المستطرف في
كل فن مستطرف (ص: 67)
حكاية
المتكلمة بالقرآن
قال عبد الله
بن المبارك رحمه الله تعالى: خرجت حاجا إلى بيت الله الحرام وزيارة قبر نبيه عليه
الصلاة والسلام، فبينما أنا في بعض الطريق إذا أنا بسواد على الطريق، فتميزت ذاك،
فإذا هي عجوز عليها درع من صوف وخمار من صوف، فقلت: السلام عليك ورحمة الله
وبركاته، فقالت: سَلامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ 58
«1» ، قال: فقلت لها:
يرحمك الله ما تصنعين في هذا المكان؟ قالت: مَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلا هادِيَ
لَهُ
«2» ، فعلمت أنها ضالة
عن الطريق، فقلت لها: أين تريدين؟ قالت: سُبْحانَ الَّذِي أَسْرى بِعَبْدِهِ
لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى
«3» ، فعلمت أنها قد
قضت حجها، وهي تريد بيت المقدس، فقلت لها: أنت منذ كم في هذا الموضع؟
قالت: ثَلاثَ
لَيالٍ سَوِيًّا
«4» ، فقلت: ما أرى معك
طعاما تأكلين؟ قالت: هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ
«5» فقلت:
فبأي شيء
تتوضئين؟ قالت: فَلَمْ تَجِدُوا ماءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيداً طَيِّباً
«6» ، فقلت لها: إن معي
طعاما، فهل لك في الأكل؟ قالت: ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيامَ إِلَى اللَّيْلِ
«7» ، فقلت:
ليس هذا شهر
رمضان. قالت: وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللَّهَ شاكِرٌ عَلِيمٌ
«8» ، فقلت: قد أبيح
لنا الإفطار في السفر.
قالت: وَأَنْ
تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
«9» ، فقلت: لم لا
تكلميني مثل ما أكلمك؟ قالت: ما يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ
عَتِيدٌ 18
«10» ، فقلت: فمن أي
الناس أنت؟ قالت: وَلا تَقْفُ ما لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ
وَالْبَصَرَ وَالْفُؤادَ كُلُّ أُولئِكَ كانَ عَنْهُ مَسْؤُلًا 36
«11» فقلت:
قد أخطأت
فاجعليني في حل، قالت: لا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ
«12» فقلت: فهل لك أن أحملك على ناقتي هذه فتدركي القافلة، قالت:
وَما تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ
«13» قال: فانخت ناقتي، قالت: قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ
أَبْصارِهِمْ
«14» فغضضت بصري عنها وقلت لها: اركبي، فلما أرادت أن تركب نفرت
الناقة فمزقت ثيابها فقالت: وَما أَصابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِما كَسَبَتْ
أَيْدِيكُمْ
«15» فقلت لها: اصبري حتى أعقلها، قالت: فَفَهَّمْناها سُلَيْمانَ
«16» فعقلت الناقة وقلت لها:
اركبي فلما
ركبت قالت: سُبْحانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنا هذا وَما كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ 13
وَإِنَّا إِلى رَبِّنا لَمُنْقَلِبُونَ 14
«17» قال:
فأخذت بزمام
الناقة، وجعلت أسعى وأصيح فقالت:
وَاقْصِدْ
فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ
«18» فجعلت أمشي رويدا رويدا وأترنم بالشعر، فقالت: فَاقْرَؤُا ما
تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ
«19» فقلت لها: لقد أوتيت خيرا كثيرا، قالت:
وَما
يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُوا الْأَلْبابِ
«20» فلما مشيت بها قليلا قلت: ألك زوج؟ قالت: يا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لا تَسْئَلُوا عَنْ أَشْياءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ
«21» فسكت، ولم أكلمها حتى أدركت بها القافلة، فقلت لها: هذه
القافلة فمن لك.
2. Cerita kholid ibnu Abdillah al azhary خالد ابن عبدالله الآزهري
خالد ابن عبدالله الآزهري adalah seorang tukang yang menyalakan lampu ,mulai belajar al qur'an setelah umur 36 tahun.
Setiap malam dia bertugas menuangkan minyak tanah ke dalam lampu oblik dan menyalakannya untuk menerangi murid-murid yang sedang belajar di جامع الأزهر mesir. Suatu malam ketika ia memperbaiki sebuah lampu , lampu tersebut terjatuh mengenai kursi seorang murid dan minyaknya membasahi kitab2 nya. Akhirnya dia di cela dengan kata-kata " bodoh " . Kejadian tersebut sangat menusuk perasaannya . Kemudian dia mulai berusaha belajar al qur'an pada usia ya yg ke 36 tahun. Maka dia berhasil dan berprestasi khususnya dalam ilmu nahwu dan menyusun kitab2 nahwu di antaranya:
-الشرح الأجرُّومية
-التصريح في شرح أوضح المسا لك
-دان كتب الألغاز النّحوية
3. Orang Buta Berumur 70 tahun Dapat Menghapal Surah Al baqoroh-Ali Imron-Annisa'
الشيخ حمدان حمود الها جري : berkata : Ada seorang laki2 yang rambutnya rata dengan uban,sudah lemah,dan bungkuk punggungnya , umurnya 70 tahun, ia tidak bisa membaca dan menulis . Dia mencintai al qur'an dari lubuk hatinya yang paling dalam,dan bertekad untuk menghapalkannya .
Maka dia rutin mendatangi masjid di desa,dia tinggal mendatangi syekh kami. Dia betul-betul orang yang bersungguh-sungguh, tabah dan sabar, duduk berjam-jam untuk mempelajari ayat demi ayat secara di dikte , sampai akhirnya ia hapal surah al baqoroh-ali imron,annisa'.
4. أَمّ محمد Hapal Alqur'an Umur 80 tahun
أَمّ محمد berkata : "Umurku sebenarnya 82 tahun alhamdulillah,aku tidak peduli dengan umurku ini karna sebagian besar umurku aku habiskan untuk al qur'an. Aku menghapalkan al qur'an lebih kurang 15 tahun. Aku menyakini bahwa baiknya penutupan hidup adalah bersama kitabulloh dan menghapalnya.
Yang memotivasi ku untuk menghapalkan al qur'an adalah thoat kepada alloh dan karna cinta terhadap alqur'an. Disaping itu aku memang punya banyak waktu luang yang sebelumnya belum mampu aku isi dengan hal yg bermanfaat . Maka aku mulai menghapalkan 3-5 ayat setiap harinya (setengah halaman )".
"Waktu-waktuku ku habiskan untuk thoat kepada alloh dan memperbanyak istigfar . Waktu-waktu yang paling aku suka untuk menghapalkan alqur'an adalah 1/3 malam yang akhir dan setelah sholat subuh. Termasuk kejadian yang berkesan bagiku :"aku punya seorang teman perempuan dia sempurna hapal 7 juz , dengan kuasa alloh dia meninggal dalam keadaan sujud, dan yang lebih mengesankan lagi salah satu dari teman kami mimpi bertemu dia (yg hapal 7 juz) sedang berenang di 7 sungai termasuk sungai2 didalam surga".
5. أم عبدالله منيرة بنت عبد الله Umur 73 tahun ,Hapal Al qur'an 13 Tahun !
أم عبدالله منيرة بنت عبد الله dia bercerita : "Aku memulai menghapal dengan keyaqinan yang benar dan kemauan yang kuat . Dan aku selalu menjadikan keutamaan ahlul qur'an dan orang-orang yang hapal al qur'an dalam pandangan dan pikiranku. Setiap hari aku berusaha menghapal al qur'an setengah halaman. Tidak diragukan pada awal mula menghapal aku mengalami kesulitan , akan tetapi dengan terus-menerus,continue,dan selalu bermuroja'ah akhirnya aku mampu dan berhasil menghapal.
Caraku mengulang-ulang (muroja'ah) hapalan adalah dengan membacanya dalam sholat. Begitu pula rumah tahfidz yang jelas punya peran besar dalam penguatan hapalan,muroja'ah,dan ilmu tajwid . harapanku kedepan ialah :
1.Memantabkan tajwid sampai sempurna.
1.Memantabkan tajwid sampai sempurna.
2.Terus menerus hapal dan tidak lupa .
3.Selalu menghayati bahwa al qur'an bisa menjadi hujjah yang bermanfaat ketika di ilmukan,atau menjadi hujjah yang memberatkan ketika tidak di ilmukan,
" AKU BERPESAN KEPADA SAUDARA2 YANG MELUPAKAN AL QUR'AN
KEMBALILAH ANDA KEPADA AL QUR'AN,KARNA DIDALAMNYA TERDAPAT KEBAIKAN YANG SEMPURNA ,CAHAYA PENERANG HATI,PENGUSIR
KESUSAHAN,DAN SUMBER PENGHIDUPAN BAGI HATI ! "
Dan masih banyak lagi cerita2 lainnya ,,oleh karna itu saudaraku tunggu apalagi ayo genggam al qur'an dan gerakkan bibirmu untuk membaca al qur'an sebanyak2nya serta menghapal dan mentadabburi ya..
sumber :
-kitab أولادونا كيف يحفظون القرأن
-kitab أولادونا كيف يحفظون القرأن
karya dokter syekh hamdan mahmud al hajiri
-kitab مرشد الخيرَان إلى طرق حفظ القرأن
karya dokter syekh ahmad mushtofa qosim at tohtowi
0 komentar:
Posting Komentar